Thursday 22 May 2008

Sahabat Wanita

Secara tiba-tiba pagi ini aku teringatkan email yang pernah aku terima satu ketika dulu berkenaan dengan sahabat wanita.. entah mengapa aku secara tiba-tiba mengingatinya.. mungkin kerana kebenaran kata yang ada.. dan pengalaman lalu juga banyak mengajar aku akan kebenarannya..

Pada suatu hari, seorang wanita muda yang baru saja menikah mengunjungi ibunya di Bukit Timah. Mereka duduk di sebuah sofa dan menikmati segelas air yang dingin.

Ketika mereka sedang berbincang-bincang mengenai kehidupan, pernikahan, tanggung jawab dalam hidup serta kewajipan, sang ibu dengan perlahan menaruh seketul ais batu ke dalam gelasnya dan menatap wajah anak perempuannya.

"Jangan lupakan sahabat-sahabat wanitamu." nasihatnya, sambil mengacau-gacau teh di bawah gelasnya.

"Mereka akan menjadi orang yang penting bagimu ketika usiamu makin tua. Tidak peduli seberapa dalam kau mencintai suamimu, seberapa banyak anak-anak yang kau miliki, kau masih tetap harus memiliki sahabat wanita. Ingatlah untuk berjalan-jalan bersama mereka, melakukan hal bersama-sama dengan mereka. Dan ingat bahwa mereka bukan hanya sekadar sahabat wanitamu, tetapi mereka akan menjadi saudara, anak dan yang lainnya.

Kau akan memerlukan wanita yang lain. Wanita selalu begitu." "Sungguh nasihat yang aneh," fikir si wanita muda.

"Bukankah aku baru saja menikah? Bukankah aku baru saja mengharungi dunia pasangan-pasangan muda? Sekarang saya adalah seorang isteri, seorang dewasa, bukan anak perempuan kecil yang memerlukan teman mahupun perempuan lainnya! Tentu saja keluarga yang akan kami bina dapat membuat hidup saya lebih bererti."

Tetapi, dia tetap mendengarkan nasihat ibunya. Dia terus berhubungan dengan sahabat-sahabat wanitanya dan bertemu dengan mereka dan semakin banyak sahabat setiap tahun. Ketika tahun demi tahun berlalu, dia mulai merasakan betapa benar nasihat yang diberikan ibunya. Ketika waktu dan keadaan mengubah keadaan mereka sebagai wanita dengan segala misterinya, sahabat-sahabat wanitanya tetap berada dalam kehidupannya. Setelah hidup selama 50 tahun dalam dunia ini, inilah fakta-fakta yang saya dapatkan dari memiliki sahabat wanita:

Sahabat wanita membawakan kau makanan dan menggosok kamar mandimu ketika kau memerlukan pertolongan.

Sahabat wanita akan menjaga anak-anak dan rahsiamu.

Sahabat wanita akan memberikan nasihat ketika kau memerlukannya. Kadang-kadang kau menerimanya, kadang-kadang tidak.

Sahabat wanita tidak selalu mengatakan apa yang kau lakukan benar, tetapi mereka biasanya bersikap jujur.

Sahabat wanita akan terus mengasihimu, meskipun ada perbedaan pendapat. Sahabat wanita akan tertawa bersama-sama denganmu, dan kisah lucu yang kosong sama sekali tidak diperlukan hanya untuk sebuah gelak ketawa.

Sahabat wanita akan mengeluarkanmu dari kesulitan.

Sahabat wanita akan menolongmu keluar dari hubungan-hubungan yang buruk.

Sahabat wanita menolongmu mencarikan rumah tinggal yang baru, membantu mengemas dan memindah barang.

Sahabat wanita akan membuat sebuah pesta untuk anak-anakmu ketika mereka menikahi atau memiliki anak, manapun yang lebih dulu terjadi.

Sahabat wanita akan selalu berada di sampingmu, dalam suka maupun duka.

Sahabat wanita akan menempuh badai, taufan, panas, dan kegelapan untuk mengeluarkan kau dari keputus-asaan.

Sahabat wanita akan mendengarkan luahanmu ketika kau kehilangan pekerjaan atau seorang kawan.

Sahabat wanita akan mendengarkan ketika anak-anakmu mengecewakanmu.

Sahabat wanita akan mendengarkan ketika keadaan orang tua kita semakin uzur.

Sahabat wanita akan menangis bersamamu ketika orang yang dikasihimu meninggal.

Sahabat wanita menghiburmu ketika kau dikecewakan oleh banyak lelaki di dalam kehidupanmu.

Sahabat wanita membantumu untuk bangkit kembali ketika lelaki kau cintai pergi meninggalkanmu.

Sahabat wanita senang ketika mereka melihatmu bahagia, dan bersedia mencari dan melemparkan apa yang tidak membuatmu bahagia.

Waktu berlalu.

Kehidupan berjalan.

Jarak memisahkan.

Anak-anak beranjak dewasa.

Cinta hilang dan pergi.

Hati yang hancur.

Karier berakhir.

Pekerjaan berganti.

Orang tua meninggal.

Rakan-rakan melupakan kebaikan.

Si jejaka tidak menelepon ketika mereka berkata mereka akan melakukan sesuatu (misalnya saat berpindah ke lain hati).

TETAPI, sahabat-sahabat wanita akan terus mendampingimu, meskipun waktu dan jarak yang terpaut sangat jauh. Seorang sahabat wanita tidak akan lebih jauh dari orang-orang yang memerlukan. Ketika kau harus berjalan melewati lembah sendirian, sahabat wanitamu akan terus berjalan bersamamu di atas puncak lembah, menyusuri jarak bersamamu, menghiburmu, mendoakanmu, menarikmu, dan menanti dengan tangan terbuka di hujung lembah ketika perjalanan berakhir.

Terkadang, mereka pun harus melanggar peraturan untuk dapat berjalan bersamamu. Atau bahkan memimpinmu.

Anak, saudara, ibu, ipar perempuan, ibu mertua, makcik, sepupu perempuan, keluarga jauh, dan para sahabat perempuan saya telah membuat kehidupan saya lebih bererti! Dunia tidak akan sama tanpa kehadiran mereka, dan begitu juga saya.

Ketika kita memulai petualangan kita sebagai wanita dewasa, kita tidak tahu tentang kesukacitaan atau kedukaan yang akan terjadi di masa depan. Atau seberapa jauh saya dan mereka akan saling memerlukan. Tetapi saya tahu, saya masih tetap memerlukan mereka setiap hari.

Pertama kali membaca email ini membuatkan aku terfikir akan kebenaran kata-katanya.. tetapi apabila pengalaman lalu banyak membuatkan aku terfikir sejenak kebenarannya.. memang benar disaat suka dan duka.. sahabat wanitalah yang paling banyak berkongsi suka dan duka.. menemani kita saat sakit dan gembira.. menenangkan perasaan, mengucapkan tahniah serta saling menyokong satu sama lain.. memanglah suami adalah insan yang paling rapat namun.. luahan hati wanita hanya lebih difahami oleh wanita juga.. kebenaran itu yang aku tetap percaya hingga kini.. syukur pada tuhan aku diperkenalkan dengan rakan-rakan wanita yang hingga kini masih setia dan rapat bersama.. susah mahupun senang.. lelah atau pun payah.. segalanya.. semoga persahabatan ini akan tetap bersama hingga ke akhir hayat kita.. Insyallah

2 comments:

mashi said...

Betul ina.. sabahat wanita adalah sahabat yang amat arif dengan kehidupan kita sebab kita sama gender, lebih memahami.

kadang2 aku jadikan komputer sebagai sahabat aku yang sejati bila ada masalah. Ye lah, kadang2 segan nak luahkan segalanya kepada sesiapa sahaja bila ada masalah esp masalah keluarga. Ye le, kadang2 kita kena jaga maruah keluarga kita juga. Jadi, aku luahkan kat komputer aku. Untuk jadikan rahsia, aku masukkan passwd. Hah..sapa2 pun tak leh baca..hehe...nanti aku encrypt plak. Tapi sejujurnya, sebarang masalah, jangan dipendam..luahkan kepada sesiapa yang dipercayai.

iina said...

Uihh dahsyat tu cite luahan perasaan kat computer.. takpe yang utama mesti diluahkan.. walaupun aku tak leh baca namun aku tahu gak sikit-sikit ko tu.. apapun.. mashi kita mesti kuat semangat.. sabar dan cekal insyallah

Related Posts Widget for Blogs by LinkWithin