Makan di Timur Tidur di Barat

Pada zaman perang menggila di negeri Tiongkok, di negara Qi dikisahkan ada seorang gadis cantik jelita bak bidadari, ia adalah putri yang sangat disayangi oleh kedua orang tuanya, yang mengharap putrinya kelak memperolehi seorang suami yang ideal.

Rumah tinggal gadis tersebut mempunyai jiran tetangga yang masing-masing satu di sebelah barat dan lainnya di sebelah timur, dan secara kebetulan kedua jiran ini masing-masing juga mempunyai seorang putra yang masih bujang, namun kedudukan ekonomi kedua jiran tersebut sungguh berbeza.

Jiran di sebelah timur adalah saudagar kaya, hartanya melimpah dan hidup bergelumang dengan kemewahan. Sedangkan jiran disebelah barat adalah keluarga yang miskin, makan dengan lauk pauk seadanya, berpakaian pun sangat sederhana, hidup dalam serba kekurangan.

Putra kedua-dua jiran ini juga kebetulan berbeza keadaannya, si jejaka jiran di sebelah timur, walaupun lahir dengan kemewahan, namun wajah penampilannya sangat hodoh, dan juga tidak memiliki sebarang kepandaian. Sedangkan jejaka yang tinggal di sebelah barat, walaupun lahir dari keluarga miskin, namun berwajah tampan dan cukup berpendidikan.

Suatu hari, kedua-dua jiran tersebut datang untuk melamar putri yang cantik tersebut. Kedua orang tua gadis tersebut menjadi serba salah, agak sulit menbuat pilihan, antara menerima lamaran lelaki kaya tapi buruk rupa dan tak berpendidikan ataukah memilih lelaki tampan yang berpendidikan? Dalam keadaan bingung, akhirnya keputusan itu mereka serahkan kepada putri mereka.

Seketika itu, wajah gadis putri mereka menjadi merah padam, berapa kali ingin membuka mulutnya, tapi seakan apa yang ingin dikeluarkan tertahan di kerongkongnya, setelah beberapa saat ditunggu, sepatah katapun tak juga keluar dari mulut gadis ini.

Kedua orang tua gadis tersebut merasakan putri mereka sulit mengutarakan keputusannya kerana malu, lalu mereka memberikan cadangan: "Anakku, kalaupun kau malu untuk mengucapkannya, kau berikan saja tanda dengan menghulurkan tanganmu dari lengan baju, kalau kau senang dengan anak si juragan kaya, julurkan tanganmu yang sebelah kanan, jika kau memilih anak tetangga sebelah barat, julurkan tangan kirimu, sehingga kami mengetahui keinginanmu, namun semua itu terserah keputusanmu."

Dan sungguh tak disangka oleh kedua orang tuanya, baru sahaja selesai mereka berkata-kata, si gadis langsung menjulurkan kedua tangannya dan bahkan mengangkatnya setinggi-tinggi. Kedua orang tua tersebut tak memahami maksud anak gadisnya ini, lalu serentak bertanya: "Apa yang kamu maksud dengan menjulurkan kedua tanganmu?"

Si gadis dengan tersipu malu mengatakan: "Biarlah aku rela makan di keluarga tetangga sebelah barat dan tidur di keluarga tetangga sebelah timur." Jawapan ini membuat kedua orang tuanya sangat kecewa dan tak sanggup berkata apa-apa lagi.

Maka wujudlah pepatah kata "Makan di Timur, Tidur di Barat" yang bermakna; Seorang yang rakus, tamak, tidak tahu malu dan hanya memilih jalan yang menguntungkan dirinya saja.

Dalam kehidupan ini memang tidak dapat dinafikan ramai manusia yang begini.. ingin menikmati semuanya.. tidak kira jalan baik atau jahat.. terpulanglah pada kita untuk memilih jalan terbaik yang berlandaskan Agama dan hukum ALLAH..

Agak-agaklah kalau korang ler jadi gadis tu? Siapa yang korang pilih? Yang kacak, pandai tapi miskin atau yang hodoh tetapi kaya raya?? Kita buka afundi hehehehe ;)